DESAIN GRAFIS

Desain grafis


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Sejarah

Ilmu desain grafis belum begitu lama ada, Istilah graphic design yang berarti Desain Grafis pertama kali dikemukakan oleh William Addison Dwiggins pada tahun 1922, sebenarnya sejak zaman prasejarah sudah ada aktivitas manusia untuk membuat seni yang seperti desain grafis, beberapa diantaranya adalah di Gua Lascaux, Kolom Trajan Roma, Manuskrip abad pertengahan, dan Neon Ginza. Dalam sejarah yang panjang dan seiring perkembangan komunikasi visual di abad 20 dan 21, Banyak terjadi kesaaman pada seni periklanan, desain grafis, dan seni rupa.

Selama Dinasti Tang (618-907) antara abad ke-7 dan 9, kayu dipotong sebagai cetakan untuk mencetak pola pada tekstil dan kemudian untuk mencetak teks agama Budha. Sebuah kitab agama Buddha yang dicetak pada tahun 868 adalah buku hasil cetakan pertama di dunia. Sejak abad ke-11, buku yang lebih tebal diproduksi menggunakan pencetakan mekanik, hal ini membuat buku banyak tersedia selama dinasti Song (960-1279). Pada tahun 1450, mesin cetak Johann Gutenberg menjadikan buku tersedia di Eropa. Desain buku Aldus Manutius menjadi dasar desain buku di percetakan Negara-negara barat. Masa ini disebut sebagai Era Humanis atau Era Lama.

Pada akhir abad ke 19, di Inggris, muncul pergerakan yang memisahkan desain grafis dari seni rupa.
Pada tahun , Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.

Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.

Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.

Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.

Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

Apa itu Desain Grafis? Siapa itu Desainer Grafis?

Wujud-wujud desain grafis dapat dengan mudah ditemui di mana-mana. Brosur, surat kabar, surat-surat tagihan, kartu kredit, tagihan listrik, uang, halaman Facebook, twitter, di BB, di iPad, iklan majalah, billboard, rambu lalu lintas, logo, pada papan nama restoran, pada bungkus permen, pada kartu nama, dan lain-lain, semua itu adalah wujud desain grafis yang sering dijumpai. Kalau diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi*).

Semua benda itu fungsinya untuk berkomunikasi,
menyampaikan identitas dan pesan dari suatu pihak ke pihak lainnya.
Contohnya sebuah billboard berisi Iklan sepeda motor, bertujuan untuk:
menyampaikan identitas dan pesan ajakan dari si produsen kepada masyarakat: “ayo beli motor ini, gesit, irit”.

Supaya dapat ditangkap lebih cepat dan tepat oleh target audience**, maka pesan-pesan yang berupa teks, gambar, foto, maupun elemen lainnya itu diberi identitas, ditata letaknya, diberi warna dan atribut lain yang menarik perhatian.
Itulah desain grafis.

Sedangkan Desainer Grafis adalah pelaku desain grafis, yang mewujudkan / menerjemahkan pesan-pesan (abstrak) tersebut ke dalam wujud (kongkrit) yang bisa dilihat, dipegang dan dirasakan.
Jadi posisi desainer grafis adalah sebagai jembatan antara pihak pengirim pesan (klien, atau bisa juga dirinya sendiri) dan pihak penerima pesan (target audience).

*Dua Dimensi (2D): hanya memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar (bidang datar), kalau Tiga Dimensi (3D) memiliki dimensi panjang + lebar + kedalaman, berarti memiliki volume / ruang.
Contoh 2D: brosur, billboard, koran. Contoh 3D: bolpen (desain produk), ruang tidur (desain interior), pakaian (desain fashion).
**Target Audience / target group: sekelompok orang tertentu yang menjadi sasaran komunikasi.


0 komentar:

BENNER WEBSITE

Apa itu Web Banner

Spanduk web (bahasa Inggris: web banner atau banner ad) adalah bentuk iklan yang dipakai di jaringan Internet. Bentuk iklan daring ini biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian penjelajah supaya mengunjungi situs web yang dimaksud. Spanduk ini biasanya dibuat menggunakan format gambar (JPG, GIF, PNG), skrip Java, dan objek multimedia lainnya. Spanduk modern bahkan sudah disertai suara dan animasi sehingga terlihat lebih menarik. Ada berbagai ukuran yang dipakai, mulai dari yang sangat kecil, melebar, memanjang, hingga yang melintang.


Standar Ukuran Banner/ Iklan Website

Banner adalah Sebuah media promosi berupa iklan dalam bentuk hanya sekedar tulisan atau bergambar dalam ukuran tertentu yang dipasang dalam sebuah halaman website tertentu dan mengandung pranala/ link yang akan menuntun ke halaman website yang dituju/ yang dipromosikan tersebut.
Banner dapat berupa text, text animasi, gambar animasi warna-warni, kedip-kedip, maju mundur dan sebagainya dan biasanya memiliki format file .JPG .PNG .GIF dan .SWF atau flash, seperti contohnya banner Autosubmit, Photoshopku, dst. yang ada di halaman website saya ini.
Banyak Blogger yang menggunakan banner sebagai media pertukaran link supaya dapat menaikan traffic atau pagerank suatu website/ blog selain hanya dengan text link saja supaya terlihat lebih menarik dan banyak dikunjungi, atau pun sebagai media iklan berbayar yang lumayan menghasilkan pity (baca: money) untuk si pemilik website. Namun masih banyak blogger yang membuat ukuran/ size banner itu sendiri menurut seleranya masing masing, sehingga terkadang terlihat kurang menarik karena ukurannya yang tidak pas dengan website tempate/ theme dan terkadang malah membuat error tampilan website (acak acakan).

Ukuran standar sebuah banner yang standar yang populer biasanya adalah:
- Leaderboard (728 x 90 pixel)
- Full Banner (468 x 60 pixel)
- Half Banner (234 x 60 pixel)
- Rectangle (180 x 150 pixel)
- Square Button (125 x 125 pixel)
- Micro Bar (88 x 31 pixel)
- Skyscraper (120 x 600 pixel)
- Wide Skyscraper (160 x 600 pixel)
- Large Rectangle (336 x 280 pixel)
Untuk lebih memperjelas, dibawah ini gambaran mengenai ukuran standar web banner yang disadur dari wikipedia 





Salah satu media promosi yang efektif adalah banner, lebih-lebih di dunia maya. Baik itu untuk mempromosikan produk, web, weblog, ataupun untuk mempromosikan diri :-DSemakin menarik tulisan/gambar yang ada dalam banner, akan semakin membuat orang tertarik untuk klik banner tersebut.
Dari bentuknya, banner dibagi menjadi 3:

·        4 persegi panjang dan pop-ups

·        Banner dan tombol

·        Pencakar langit (memanjang ke bawah)

Dari isinya/gambarnya dibagi menjadi 2:

·        Statis, gambar/tulisan diam.

·        Dinamis, gambar/tulisan bergerak/berubah-ubah. Animasi bisa dalam bentuk file .gif atau flash.
Banner merupakan suatu simbol, logo, slogan yang memiliki suatu pesan tertentu.  (wikipedia).  Saat ini web banner merupakan salah satu alat promosi berupa gambar, simbol yang terdapat di dalam suatu website.  Web Banner yang menarik dan atraktif dapat membuat pengunjung berkesan untuk melihat iklan banner anda.

Jika kita sering membuka detik.com atau kompas.com disana terdapat web banner yang beragam, yang pada intinya ingin menarik perhatian pengunjung agar meng-klik banner itu dan masuk ke dalam website anda/penawaran promosi.  Web banner saat ini merupakan suatu media yang cukup ambuh agar produk/website yang anda tawarkan dilirik oleh para pengunjung internet.

Web banner terdiri berbagai ukuran tergantung keperluan anda, yang pastinya semakin besar web banner anda maka semakin besar pula peluang untuk dilihat oleh pengunjung.  Tetapi terkadang banyak pengunjung website yang merasa terganggu dengan ada nya web banner ini, tetapi permasalahnya terletak pada desain, dan atraktif serta ketertarikan di dalam web banner tersebut.  Web Banner yang baik dan menarik pasti membuat pengunjung pun tidak merasa terganggu dan malah ingin melihat lebih jauh apa-apa yang akan ditampilkan dalam banner tersebut.


Rectangles and Pop-Ups

Ukuran file
maksimum

Panjang
animasi
(detik)
300 x 250 IMU - (Medium Rectangle)
40k
:15
250 x 250 IMU - (Square Pop-Up)
40k
:15
240 x 400 IMU - (Vertical Rectangle)
40k
:15
336 x 280 IMU - (Large Rectangle)
40k
:15
180 x 150 IMU - (Rectangle) 
40k
:15
300x100 IMU - (3:1 Rectangle)
40k
:15
720x300 IMU – (Pop-Under)
40k
:15

Banners and Buttons
468 x 60 IMU - (Full Banner)
40k
:15
234 x 60 IMU - (Half Banner)
30k
:15
88 x 31 IMU - (Micro Bar)
10k
:15
120 x 90 IMU - (Button 1)
20k
:15
120 x 60 IMU - (Button 2)
20k
:15
120 x 240 IMU - (Vertical Banner)
30k
:15
125 x 125 IMU - (Square Button)
30k
:15
728 x 90 IMU - (Leaderboard)
40k
:15

Skyscrapers
160 x 600 IMU - (Wide Skyscraper)
40k
:15
120 x 600 IMU - (Skyscraper)
40k
:15
300 x 600 IMU - (Half Page Ad)
40k
:15


Maka dari itu kami Morphous media sebagai media solution menerima Jasa pembuatan design dan juga web banner animasi (.swf ;.gif ; jpeg ; tiff ; bmp ; dll).  Ukuran dan design pastinya sesuai dengan keinginan anda. Untuk itu Kami menawarkan 2 jenis web banner yaitu :

1) Banner statis

Banner Statis ini merupakan banner dengan desain menarik yang menampilkan komunikasi promosi sesuai dengan yang anda inginkan. Dengan format yang kami berikan ialah jpeg ; tiff ; bmp.  Kami siap membuat web banner anda dengan ukuran apa saja mulai dari Rp. 30.000 / web banner statis

2)  Banner Animasi

Banner animasi yang saat ini digandrungi yaitu berbentuk flash, dengan format .swf dan kadang disebut juga flash banner.  Karena selain ukuran filenya yang bisa dikatakan cukup kecil, tetapi sangat powerful. Jangan heran bila anda melihat banyak banner-banner yang menarik dengan format .swf ini.  Tetapi selain .swf masih ada 1 lagi format banner yaitu .gif.  Walaupun tidak se powerful .swf (flash ) tetapi memiliki beberapa kelebihan.  Untuk pembuatan web banner animasi ini kami sediakan berbagai ukuran tergantung keinginan anda dimulai dari Rp. 50.000/web banner animasi.

Tentunya kisaran harga pembuatan web banner ini tergantung dari tingkat kesulitan pesanan banner……..

0 komentar:

TEKNIK PENCAHAYAAN



Sebelumnya pernah dibahas tentang cahaya buatan (articial lighting). Kali ini akan dibahas beberapa teknik lighting yang umum digunakan. Mengacu pada pemahaman fotografi sendiri yang berarti ‘melukis dengan cahaya’ maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi.
  1. Hi Key
  2. Low Key
  3. Candle Light
  4. Split
  5. Horror
  6. Butterfly
  7. Rembrandt

High Key Lighting
High Key Lighting
High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.






Low Key Lighting
Low Key Lighting
Low Key Lighting
Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.



Candle Light
Candle Light
Candle Light - Photo by: Tuhin







Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.

Split Lighting
Split Lighting - Photo by: Samantha
Split Lighting - Photo by: Samantha
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.





Horror Lighting
Horror Lighting
Horror Lighting - Photo by: Ekillian
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting,perbedaannya hanya pada anglepengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.






Butterfly Lighting
Butterfly Light
Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.com
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.






Rembrandt Lighting
Rembrant Light
Rembrandt Light
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata.
Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama  pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.



Berikut ini beberapa contoh peletakkan posisi lampu dan foto yang dihasilkan.

1 komentar:

FOTOGRAFI EDISI 5


Belajar Lighting Fotografi

“Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam-macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio. Di sini saya akan sedikit berbagi membahas tentang macam-macam lampu untuk menghasilkan cahaya buatan tersebut. Baik untuk indoor fotografi maupun outdoor fotografi. ”

Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampu studio dengan harga yang mahal, strobist sebagai suatu teknik bermain cahaya dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yang murah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyak sekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatan yang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanya saja.
Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantu menyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standard reflector, snoot, softbox, dan lain-lain namun untuk lampu flash, sehingga kita bisa lebih banyak berkreasi dalam menghasilkan cahaya buatan dari lampu flash ini. Berikut ini sedikit saya bahas tentang asesoris dan macam-macam jenis lampu dan istilahnya.

  1. Modelling Lamp
    Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya ada di lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan/di trigger.
    Modelling Lamp.


  2. Standar Reflektor
  3. Berfungsi mengarahkan sinar ke obyek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas. 
    Standard Reflector


  4. Payung Pemantul
  5. Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut pancar cahaya luas.
    Bouncing Umbrella
      

  1. Payung Transparan
    Memiliki fungsi sama dengan payung pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar turun 2-3 stop.
    Payung Transparan


  2. Softbox
    Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar berkurang 3-4 stop, pancaran luas.
    Contoh softbox untuk flash.




  3.  Honeycomb
  4. Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya digunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb (lubang-lubang tawon).
     
  1. Snoot
    Hampir sama dengan honeycomb, namun sifat cahaya yang dihasilkan lebih sempit dan kecil. Biasanya digunakan untuk hairlight. Kuat sinar turun 5-6 stop. Cocok untuk memunculkan karakter obyek.
    Snoot yang dilengkapi dengan Gel/Filter Warna


  2. Barndoor
  3. Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain untuk menghilangkan efek flare/fog saat lampu berhadapan dengan kamera.
    Barndoor dikombinasikan dengan honeycomb dan gel/filter

Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang dibuat khusus untuk strobist mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.

Mini Lighting yang cocok untuk strobist mania

0 komentar:

REFLECTOR




Salah satu lighting yang sering digunakan oleh banyak fotografer adalah Standard Reflector. Fotografer biasanya menggunakan Standard Reflector untuk menghasilkan hardlight ataupun buat background. kali ini kita akan membahas tentang Standard Reflector.
Seperti juga bahasan mengenai Softboxes, kita akan mencoba melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui lebih jelas mengenai fungsi dan keunggulan menggunakan Standar Reflector.
Pada Percobaan ini kami menggunakan P70 dengan F.8 1/100. Untuk mendapatkan warna akurat dan detail, kamera harus mampu bekerja di speed lambat, atau kita harus memakai sumber cahaya yang besar sekali
1. Jarak 1,5 M, tanpa menggunakan Flash650 watt
std_reflector1_327
Hasil Gambar :
Cenderung lebih blueish
Detail tidak terlalu tajam
2. Jarak 70 cm, menggunakan Flash
std_reflector2_250
Hasil gambar :
Foto cenderung soft karena jarak lighting cukup dekat
Area penyebaran cahaya tidak merata
 3. Jarak 2 Meter , Menggunakan Flash
std_reflector3_250
Hasil Gambar :
Kontras sangat tinggi karena jarak semakin jauh dari objek
Detail sangat jelas
4. Jarak 1 Meter, menggunakan Flash
std_reflector4_250 
 Hasil Gambar :
Kontras sangat baik
Detail sangat jelas
Cahaya yang tidak flat
 Dengan spesifikasi terakhir, foto bisa menjadi lebih sempurna jika kita bisa menambahkan diffuser di depan P70 dan juga 1 buah reflector disisi kanan objek, dan hasilnya akan seperti gambar berikut :
std_reflector5_250

Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, kenapa kita harus menggunakan Standard Reflector :
1.    Standar Reflektor menghasilkan karakter cahaya Hardlight, sehingga sangat berguna untuk mendapatkan hasil foto yang detail.
2.    Saturasi yang baik
3.    Kontras yang sempurna (Bergantung dari jarak juga)


0 komentar: